Chrome Extension
WeChat Mini Program
Use on ChatGLM

Urgensi Ekualitas (Kafa’ah) Dalam Pernikahan Islam Ditinjau Dari Perspektif Habitus dan Ranah Pierre Bourdieu

Journal of Comprehensive Science (JCS)(2023)

Cited 0|Views0
No score
Abstract
Pernikahan bukan sekedar menyangkut persoalan keluarga dan urusan perdata an sich. Dalam perspektif Islam pernikahan terpaut erat dengan aspek ibadah, sosial, dan hukum. Melakukan pernikahan berarti mengimplementasikan tiga aspek di atas sebagai fase menyempurnakan sebagian agama. Tujuan pernikahan adalah terciptanya keluarga sakinah, mawaddah dan rahmah, di mana untuk mewujudkannya dibutuhkan sikap kehati-hatian dalam menentukan pasangan. Islam menawarkan alternatif berupa konsep kafa’ah sebagai solusi bagi perempuan dan walinya dalam menentukan calon suami yang tepat. Artikel ini akan membahas mengenai urgensi ekualitas (kafa’ah) dalam pernikahan Islam ditinjau dari perspektif teori habitus dan ranah Pierre Bourdieu. Kafa’ah bersifat rekomendatif, dalam arti seorang calon suami seyogianya sebanding dengan calon isteri berdasarkan kriterium yang mencakup dimensi agama, Islam, kekayaan, keturunan, kesempurnaan fisik dan psikis, profesi, atau kemerdekaan. Sejumlah kriteria di atas dalam teori Bourdieu merupakan bagian dari ‘modal’ yang dimiliki calon suami, sebagai bentuk klausul yang mesti dipenuhi sebelum melangsungkan akad nikah. Posisi urgensi kafa’ah dalam pernikahan Islam adalah untuk mengamputasi dominasi berlebihan atas salah satu agen (suami atau isteri) dalam ranah keluarga. Sehingga arus konflik dan suasana disharmoni kehidupan rumah tangga dapat diantisipasi secara signifikan. Dengan demikian, equilibrium dan keharmonisan rumah tangga dapat terealisasi sesuai amanat dan tujuan pernikahan.
More
Translated text
AI Read Science
Must-Reading Tree
Example
Generate MRT to find the research sequence of this paper
Chat Paper
Summary is being generated by the instructions you defined