Gerakan pencegahan dan penanganan stunting melalui penyuluhan terhadap masyarakat di kabupaten sleman

Sania Nurul Qurrata, Amanda Chika Syavira, Fidelya Aimee Matsushita, Andi Martin, M. Faizal Al Farizi, Melda Nurfadilah Rudiana, Destya Syafitri Sukmana, Qowina Liman Sari,Sabtanti Harimurti

JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)(2024)

引用 0|浏览0
暂无评分
摘要
Abstrak: Kejadian stunting di Indonesia masih tergolong tinggi dengan prevalensi 30,8%, di mana angka ini masih berada di atas standar WHO yaitu 20%. Kasus stunting di DI Yogyakarta sendiri berada di angka 16,6%, meskipun angka ini berada di bawah angka nasional (30,8%) dan permasalahan stunting di Kabupaten Sleman termasuk rendah yaitu 6,88%, namun kita tetap harus waspada karena jika dibiarkan dampaknya sangat serius terhadap pembentukan kualitas sumber daya manusia. Tujuan program penyuluhan stunting adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Margomulya, Seyegan, Sleman tentang pencegahan dan penanganan stunting. Metode yang digunakan adalah ceramah interaktif dan tanya jawab. Peserta ceramah interaktif adalah Lurah Margomulya, Perwakilan Puskesmas Seyegan, Perwakilan LPM UMY, Perwakilan DPL KKN, Perwakilan Mahasiswa KKN, warga Padukuhan Sompokan, Ngemplaksari, Jamblangan, dan Jingin dengan jumlah sekitar 30 undangan… Hasil penyuluhan menunjukkan bahwa rata-rata skor pengetahuan masyarakat tentang stunting pada saat pre-test adalah 7,75 dan pada saat post-test meningkat menjadi 7,94. Dampak program ini adalah meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang pencegahan dan penanganan stunting dengan perbedaan nilai rata-rata skor pengetahuan peserta penyuluhan pada saat pre-test dan post-test dengan angka 0,19. Untuk itu disarankan kepada masyarakat khususnya pada ibu untuk melakukan pencegahan stunting dengan pemenuhan asupan gizi selama hamil, melahirkan dan anak sebelum usia 2 tahun.Abstract: The incidence of stunting in Indonesia is still high with a prevalence of 30.8%, where this figure is still above the WHO standard of 20%. Stunting cases in DI Yogyakarta itself are at 16.6%, even though this figure is below the national rate (30.8%) and the problem of stunting in Sleman Regency is low at 6.88%, but we still must be vigilant because if left unchecked the impact is very serious on the formation of the quality of human resources. The purpose of the stunting education program is to increase the knowledge of the people of Margomulya, Seyegan, Sleman about the prevention and management of stunting. The methods used are interactive lectures and question and answer. Participants in the interactive lecture were Margomulya Village Head, Seyegan Community Health Center Representative, UMY LPM Representative, KKN DPL Representative, KKN Student Representative, residents of Padukuhan Sompokan, Ngemplaksari, Jamblangan, and Jingin with a total of around 30 invitees. The results showed that the average score of public knowledge about stunting at the pre-test was 7.75 and at the time of the post-test it increased to 7.94. The impact of this service is an increase in public knowledge about stunting prevention and management with the difference in the mean score of knowledge of the extension participants during the pre-test and post-test with a figure of 0.19. For this reason, it is recommended to the public, especially mothers, to prevent stunting by fulfilling nutritional intake during pregnancy, childbirth and children before the age of 2 years.
更多
查看译文
AI 理解论文
溯源树
样例
生成溯源树,研究论文发展脉络
Chat Paper
正在生成论文摘要