Optimalisasi Waktu Istirahat Berdasarkan Tingkat Beban Kerja Fisiologis (Studi Kasus: CV Eja Nursery, Kutai Kartanegara)

Jurnal Media Teknik dan Sistem Industri(2023)

Cited 0|Views1
No score
Abstract
Work in rubber plantations is considered a physically demanding type of work. Several negative impacts can occur when the physical workload exceeds the physiological capacity of the workers. Chronically, this condition can lead to excessive fatigue. One approach to addressing this issue is through ergonomic evaluation. Ergonomic evaluation is conducted to ensure that the workload does not exceed the capabilities of the workers. Based on this background, it is necessary to conduct research on determining the workload of rubber farmers based on physiological criteria in order to determine the optimal rest time for workers. This is aimed at reducing work fatigue, which not only has a detrimental effect on the workers' health but also on work quality and performance. The method used in this research is by measuring the heart rate before, after, and during work every hour. From this heart rate data, calculations will be made for energy expenditure, oxygen consumption, and %CVL (cardiovascular load). The workload categories will be determined based on the calculations. Subsequently, the calculation for determining the optimal rest time for workers will be based on the workload level. The research shows that the workload experienced by rubber farmers in CV. Eja Nursery, Kutai Kartanegara Regency, can be classified as light to moderate. Before starting work, the average heart rate of the farmers is 75 bpm, while during work, it increases to an average of 101 bpm. After completing work, the average heart rate decreases to 97 bpm due to reduced work activity. The average oxygen consumption of rubber farmers is 0.9 liters per minute, which falls into the category of light workload. The energy expenditure ranges from low to moderate, with an average of 3.4 kcal/minute during work. Energy consumption is 1.7 kcal/minute. The average cardiovascular load experienced by the farmers is 25.6%, which falls into the category of light workload, indicating no significant burden. Based on the calculations of physiological workload, it can be concluded that the energy requirements of each rubber farmer are below the standard limit, indicating no physiological fatigue. The recommended rest time according to the ILO allowance standard is 25% of the work time.Pekerjaan di perkebunan karet termasuk jenis pekerjaan yang banyak membutuhkan tenaga fisik. Sejumlah dampak buruk dapat terjadi saat beban fisik suatu pekerjaan telah melampaui kapasitas fisiologis yang dimiliki pekerja. Keadaan seperti ini secara kronik dapat mengakibatkan terjadinya kelelahan berlebihan. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal ini adalah dengan evaluasi ergonomi. Evaluasi ergonomi dilakukan untuk memastikan bahwa beban kerja tidak melebihi batas kemampuan yang dimiliki seorang pekerja. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan penelitian mengenai penentuan tingkat beban kerja petani karet berdasarkan kriteria fisiologis sehingga nantinya dapat ditentukan waktu istirahat yang optimal untuk pekerja. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kelelahan kerja yang tidak hanya berdampak buruk pada kesehatan pekerja tapi juga pada kualitas dan performansi kerja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui pengukuran denyut jantung pada saat sebelum, sesudah, dan saat melakukan pekerjaan setiap 1 jam sekali. Kemudian dari data denyut jantung ini akan dilakukan perhitungan konsumsi energi, konsumsi oksigen dan %CVL (cardiovascular load). Setelah itu, ditentukan tingkat kategori beban kerja berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan. Selanjutnya ditentukan perhitungan penentuan waktu istirahat pekerja yang optimal berdasarkan tingkat beban kerja tersebut. Penelitian menunjukkan bahwa tingkat beban kerja yang dialami oleh petani karet di CV. Eja Nursery Kabupaten Kutai Kartanegara dapat dikategorikan sebagai ringan hingga sedang. Sebelum memulai pekerjaan, rata-rata denyut jantung petani adalah 75 bpm, sedangkan saat mereka sedang bekerja, rata-rata denyut jantungnya naik menjadi 101 bpm. Setelah selesai bekerja, rata-rata denyut jantung turun menjadi 97 bpm karena aktivitas kerja menurun. Konsumsi oksigen rata-rata oleh petani karet adalah 0,9 liter per menit, yang termasuk dalam kategori beban kerja ringan. Rata-rata pengeluaran energi berkisar antara rendah hingga sedang, dengan rata-rata 3,4 kkal/menit saat bekerja. Konsumsi energi adalah sebesar 1,7 kkal/menit. Rata-rata beban kardiovaskular yang dialami oleh petani adalah 25,6%, yang termasuk dalam kategori beban kerja ringan, yang berarti tidak ada pembebanan yang signifikan. Dari perhitungan beban fisiologis tersebut, dapat disimpulkan bahwa kebutuhan energi setiap petani karet masih berada di bawah batas standar, sehingga tidak ada kelelahan fisiologis yang terjadi. Waktu istirahat yang disarankan sesuai standar kelonggaran ILO adalah 25% dari waktu kerja.
More
Translated text
AI Read Science
Must-Reading Tree
Example
Generate MRT to find the research sequence of this paper
Chat Paper
Summary is being generated by the instructions you defined