Inventarisasi Jenis Tumbuhan untuk Pengobatan Tradisional Bakera Bagi Kaum Perempuan setelah Melahirkan di Desa Sea Mitra Pineleng Minahasa Sulawesi Utara

Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia (JPAI)(2023)

Cited 0|Views2
No score
Abstract
Bakera traditional medicine is a treatment using traditional medicinal plants for women after giving birth in the Minahasa tribal community of North Sulawesi. This study aims to determine the types of plants used for Bakera in Sea Mitra Village, Pineleng District. This study used a survey method with an interview data collection technique. The sampling used was 50 people. Furthermore, randomly interviewed mothers at Posyandu, and people who were willing to be interviewed were partly determined by purposive sampling who had knowledge of traditional medicine. Variables observed in the study are the characteristics of respondents, knowledge about Bakera, ways of use, and uses of Bakera, types, and parts of plants used, and perceived characteristics. The collected data were analyzed with Excel in a qualitative descriptive manner available from the interview results. The results of the research show that this research is the perspective of the community in Sea Mitra Village on Bakera treatment has not changed, it is still carried out, by carrying out Bakera is still traditional starting from preparing mothers who are in the puerperium, how to carry it out and ending the Bakera process. In its usefulness for the restoration of maternal health in the puerperium, 23 types of traditional medicinal plants are used. The six types most commonly used after childbirth are lemon suangi fruit and leaves (Citrus aurantiifolia), salinbata stems and leaves (Andropogon nardus roxb), turi leaves (Sesbania grandiflora), goraka rhizoma (Zingiber officinale), balacai merah leaves (Jatropha gossypifolia) leave sand clove fruits (Syzygium aromaticum). Bakera traditional medicine is an excellent, soothing, inexpensive treatment and can be used whenever needed. ABSTRAK Pengobatan tradisional Bakera merupakan pengobatan mengunakan tumbuhan obat tradisional bagi perempuan setelah melahirkan di masyarakat suku Minahasa Sulawesi Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan yang digunakan untuk Bakera di Desa Sea Mitra Kecamatan Pineleng. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan teknik pengumpulan data wawancara. Sampling yang digunakan yaitu 50 orang. Selanjutnya diwawancarai secara acak ibu ibu di Posyandu, dan masyarakat yang bersedia diwawancarai yang sebagian ditentukan secara purposive sampling yang punya pengetahuan pengobatan tradisional. Variabel yang diamati dalam penelitian karakteristik responden, pengetahuan tentang Bakera, cara-cara penggunaan, dan kegunaan Bakera, jenis dan bagian tanaman yang digunakan serta kasiatnya yang dirasakan. Data yang terkumpul dianalisis dengan Excel secara deskriptif kualitatif yang tersedia dari hasil wawancara. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa penelitian ini adalah perspektif masyarakat di Desa Sea Mitra terhadap pengobatan Bakera tidak berubah, tetap dilaksanakan, dengan cara melaksanakan Bakera masih bersifat tradisional mulai dari mempersiapkan ibu yang dalam masa nifas, cara melaksanakannya serta mengakhiri proses Bakera. Kegunaannya untuk pemulihan kesehatan ibu dalam masa nifas, jenis tanaman yang digunakan adalah 23 jenis tanaman obat tradisional. Enam jenis paling sering digunakan setelah melahirkan adalah buah dan daun lemon suangi (Citrus aurantiifolia), batang dan daun salinbata (Andropogon nardus roxb), daun turi (Sesbania grandiflora), rizoma goraka (Zingiber officinale), daun balacai merah (Jatropha gossypifolia) daun dan buah cengkih (Syzygium aromaticum). Pengobatan tradisional Bakera merupakan pengobatan yang sangat baik, menenangkan, murah dan dapat digunakan setiap saat diperlukan
More
Translated text
Key words
sea
AI Read Science
Must-Reading Tree
Example
Generate MRT to find the research sequence of this paper
Chat Paper
Summary is being generated by the instructions you defined