Produksi dan komersialisasi udang vanamei salinitas rendah di desa sokong, lombok utara

Produksi udang vannamei merupakan kegiatan yang menjadi primadona dalam bidang budidaya perikanan yang berbasis in land aquaculture. Kabupaten Lombok Utara mempunyai luas wilayah daratan 809.53 Km2 yang terdiri dari wilayah khusus (hutan lindung, kawasan margasatwa, dan lain-lain) seluas 361,86 Km2 (44,30%) dan sisanya daratan rata untuk lahan pertanian seluas 447,67 Km255,30%. Luas wilayah perairan Lombok Utara adalah 594,71 Km2 dengan panjang pantai 127 Km. Ditinjau dari luas daratan yang cukup luas sehingga diharapkan mampu menyumbangkan kebutuhan produksi akan udang vannamei yang selama ini hanya mengandalkan pemeliharaan di pesisir pantai. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan memberi pemahaman dan meningkatkan kemampuan masyarakat yang baik dalam mengelola budidaya udang vannamei terutama menggunakan ruang atau lahan yang terbatas dan jauh dari pesisir pantai dan mengoptimalkan sumber air tawar yang ada. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah Focus Group Discusion (FGD) dengan memberikan informasi atau wawasan kepada pembudidaya terkait pengembangan teknologi budidaya udang salinitas rendah di kolam bundar dengan metode Bioflok serta pendampingan dan praktik. Penyuluhan mengenai pengembangan teknologi budidaya udang salinitas rendah di kolam bundar dengan sistem bioflok juga membantu pembudidaya dalam membudidayakan udang di air salinitas rendah menggunakan teknologi modern yaitu sistem bioflok yang dapat memperbaiki dan meningkatkan mutu kuantitas produksi budidaya mitra usaha Muda Mandiri di Desa Tanjung Kecamatan Tanjung, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Penyuluhan mengenai pengembangan teknologi budidaya udang salinitas rendah di kolam bundar dengan sistem bioflok juga dapat membantu pembudidaya memperbaiki dan meningkatkan mutu kualitas produk budidaya mitra usaha Muda Mandiri di Desa Tanjung Kecamatan Tanjung, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.