Uji Beberapa Media Air terhadap Pertumbuhan Tunas dan Akar Umbi Gembili (Dioscorea esculenta L.) Asal Serui Papua

Kekayaan sumber daya genetik di Provinsi Papua, dengan beragam potensinya, belum dikaji dan dimanfaatkan secara berkelanjutan agar erosi genetik yang terjadi terhadap plasma nutfah dapat dikurangi dan dicegah. Dengan demikian, pengelolaan plasma nutfah yang optimal merupakan bagian tak terpisahkan dalam upaya menjaga sumber daya genetik agar tetap lestari. Salah satunya adalah tanaman gembili yang memiliki nilai budaya yang tinggi karena digunakan dalam upacara adat dan juga digunakan sebagai maskawin pernikahan dan sebagai pelengkap dalam upacara adat. Hal ini berarti, budidaya tanaman gembili sudah menyatu dalam kehidupan masyarakat Papua. Penelitian ini bertujuan untuk menguji beberapa media air terhadap respon pertumbuhan tunas dan akar tanaman gembili sebagai salah satu teknik budidaya untuk memperpendek masa dormansi dan menghasilkan bahan tanam atau bibit gembili asal Serui Papua. Penelitian dilakukan selama 2 bulan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 2 perlakuan yaitu perendaman dengan air aqua/air steril dan air sumur, perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 6 satuan percobaan. Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan teknik budidaya perendaman umbi dengan air steril atau air aqua dapat memperpendek masa dormansi dan memperbanyak bahan tanam atau bibit gembili (Dioscorea esculenta L.) asal Serui Papua. Hasil analisis data membuktikan pemberian media air memberikan pengaruh yang nyata dalam pertumbuhan tunas dan akar pada umbi gembili. Perbandingan perlakuan air aqua dan air sumur menunjukkan konsistensi dimana perlakuan air aqua mengekspresikan rata-rata jumlah tunas dan jumlah akar pada 4 MST, lebih banyak dibandingkan rata-rata kedua parameter pada perlakuan air sumur pada 5 MST. Direkomendasikan untuk penelitian lanjutan menggunakan perlakuan yang sama dan alternatif media tanam air lainnya dengan memperpanjang waktu pengamatan.