Pemutakhiran Zona Iklim Schmidt – Ferguson Melalui Pemanfaatan Data Climate Hazards Group Infrared Precipitation with Stations untuk Mendukung Pengembangan Pertanian di Provinsi Papua Barat

Prosiding Seminar Nasional Pembangunan dan Pendidikan Vokasi Pertanian(2022)

Cited 0|Views0
No score
Abstract
Klasifikasi iklim Schmidt – Ferguson telah digunakan secara luas di Indonesia untuk perencanaan pertanian di Indonesia, khususnya untuk perencanaan tanaman perkebunan dan kehutanan. Terbatasnya stasiun iklim dan penyebarannya tidak merata menjadi kendala dalam melakukan pemutakhiran zona iklim, sehingga pemanfaatan data iklim hasil pengamatan satelit dapat menjadi solusi alternatif dalam penyediaan data iklim. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan data Climate Hazards Group Infrared Precipitation with Stations (CHIRPS) untuk pemutakhiran zona iklim Schmidt – Ferguson di Provinsi Papua Barat. Secara umum penelitian ini terdiri atas 4 (empat) tahapan utama, yaitu; inventarisasi data CHIRPS perekaman tahun 1982 - 2022, analisis curah hujan bulanan, klasifikasi curah hujan bulanan, dan zonasi iklim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Provinsi Papua Barat memiliki 5 (lima) zona iklim, yaitu zona iklim A, B, C, D, dan E. Sebagian besar wilayah di Provinsi Papua Barat berada pada zona iklim A atau sangat basah. Hal ini relevan dengan data hujan hasil pengukuran pada beberapa stasiun iklim di Provinsi Papua Barat yang menunjukkan curah hujan bulanan di Provinsi Papua Barat pada umumnya diatas 100 mm.
More
Translated text
AI Read Science
Must-Reading Tree
Example
Generate MRT to find the research sequence of this paper
Chat Paper
Summary is being generated by the instructions you defined