Penerapan sistem pembangkit listrik tenaga surya untuk tanaman hidroponik

Maraknya menanam tanaman dengan cara Hidroponik saat ini, banyak digemari karena tidak memerlukan tanah dan lahan yang luas. Menanam hidroponik menggunakan metode NFT (Nutrient Film Technique) dibutuhkan aliran air yang tetap terjaga, tujuannya mengalirkan air nutrisi pada akar tanaman. Dalam praktiknya, PLN digunakan menghidupkan pompa air tersebut namun bila suplai energi dari PLN mati akibat gangguan atau kealpaan maka pasokan nutrisi tanaman juga akan ikut terhenti sehingga diperlukan suatu solusi. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) adalah peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam penerapan sistem pembangkit listrik tenaga surya untuk tanaman hidroponik khusunya pada mitra kegiatan yaitu usaha Nuri Holti Hidro. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 29 - 30 Juni 2022 diikuti 20 peserta. Tahapan PKM: (1) tahap persiapan - rapat tim, koordinasi dengan mitra, dan persiapan sarana dan peralatan; dan (2) tahap pelaksanaan pelatihan dan bimtek. Pelatihan dilaksanakan dengan metode demostrasi. Hasil evaluasi pre tes diketahui bahwa pengetahuan dan keterampilan tentang penerapan sistem pembangkit listrik tenaga surya untuk tanaman hidroponik, dari peserta pelatihan hanya sebesar 40 persen. Sedangkan hasil evaluasi post tes setelah kegiatan pelatihan penerapan sistem pembangkit listrik tenaga surya untuk tanaman hidroponik. terjadi peningkatan sebesar 85 persen dari peserta pelatihan. Penerapan sistem pembangkit listrik tenaga surya untuk tanaman hidroponik lebih fleksibel untuk lokasi tanaman hidroponik yang terbuka/dibawah sinar matahari.