Keragaman Morfologi Talas (Colocasia esculenta L.) Lokal Papua

Buletin Plasma Nutfah(2019)

Cited 2|Views2
No score
Abstract
Talas (Colocasia esculenta L.) merupakan salah satu makanan pokok penduduk asli Papua dan tersebar di hampir semua wilayah Papua. Untuk menjaga kelestarian dan mencegah punahnya aksesi lokal talas, BPTP Balitbangtan Papua melakukan eksplorasi dan karakterisasi sumber daya genetik (plasma nutfah) talas di enam kecamatan yang menyebar di empat kabupaten/kota dan terkumpul sepuluh aksesi. Kegiatan ini bertujuan untuk mengoleksi dan mengarakterisasi aksesi talas lokal Papua. Kegiatan terdiri dari koleksi, karakterisasi, dan dokumentasi. Pengumpulan data awal aksesi meliputi nama lokal, manfaat bagi masyarakat lokal dan umur panen diperoleh melalui wawancara ke penduduk setempat, sedangkan pengamatan karakter tanaman dilakukan melalui karakterisasi dan dokumentasi. Karakterisasi dilakukan berdasarkan Descriptors for Taro dari International Plant Genetic Resources Institute dan Panduan Karakterisasi dan Evaluasi Plasma Nutfah Talas dari Komisi Nasional Plasma Nutfah meliputi rentang tanaman, tinggi tanaman, jumlah stolon, panjang daun, lebar daun, rasio panjang pelepah/panjang petiol, warna helai daun, warna tulang daun, pola tulang daun, bentuk permukaan helai daun, irisan melintang petiol, lapisan lilin, bentuk umbi, warna kulit ari, warna daging umbi, panjang umbi, lebar umbi, dan bobot umbi. Berdasarkan hasil eksplorasi diperoleh sepuluh aksesi talas lokal Papua dengan ciri-ciri umum warna batang hijau, ungu dan merah yang yang memiliki umur panen yang sama, yaitu 6–9 bulan. Warna daun dominan hijau dengan warna tulang daun yang bervariasi yaitu putih, kuning, hijau, merah muda, dan ungu. Keseluruhan pola tulang daun berbentuk ”Y” dengan bentuk permukaan helai daun secara dominan tegak dengan ujung ke bawah. Delapan aksesi memiliki irisan melintang petiol tertutup dan tidak ada lapisan lilin pada permukaan daun. Sepuluh aksesi tersebut memiliki warna daging umbi yang berbeda-beda seperti putih, krem, putih keunguan dan ungu muda. Bentuk umbi adalah silindris, elips, kerucut, dan membulat. Tujuh aksesi memiliki tinggi tanaman >1 meter, enam aksesi memiliki jumlah stolon >5 dan berpotensi untuk dibudidayakan dalam skala luas. Panjang umbi berkisar antara 10–23 cm dengan lebar 5–10 cm. Satu aksesi memiliki bobot umbi yang tergolong tinggi yaitu 800 gram dan berpotensi menghasilkan tepung yang lebih banyak.
More
Translated text
AI Read Science
Must-Reading Tree
Example
Generate MRT to find the research sequence of this paper
Chat Paper
Summary is being generated by the instructions you defined