PERBANDINGAN SEBARAN CURAH HUJAN HASIL OBSERVASI SATELIT GPM DENGAN MODEL CUACA WRF (Studi Kasus: Siklon Tropis Cempaka Dan Dahlia, 27 Nov – 3 Des 2017)

Seminar Nasional Geomatika(2019)

引用 1|浏览0
暂无评分
摘要
Satelit GPM (Global Precipitation Measurement) merupakan proyek kerjasama antara NASA (National Aeronautics and Space Administration) dan JAXA (Japan Aerospace Exploration Agency) serta lembaga internasional lainnya untuk membuat satelit generasi terbaru dalam rangka pengamatan curah hujan di bumi sejak 2014. Model Cuaca WRF (Weather Research and Forecasting) merupakan model cuaca numerik yang telah dipakai oleh BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) untuk pelayan prediksi cuaca harian kepada masyarakat. Pada tanggal 27 November – 3 Desember 2017 telah terjadi bencana alam siklon tropis Cempaka dan Dahlia di samudra Hindia sebelah selatan pulau Jawa. Tujuan Penelitian ialah untuk mengetahui sebaran akumulasi curah hujan antara observasi satelit GPM dan model cuaca WRF, serta keakuratan model WRF terhadap observasi satelit GPM saat terjadinya bencana alam tersebut. Metode yang dipakai ialah dengan melakukan analisa meteorologi pertumbuhan terjadinya siklon tropis tersebut hingga terjadinya hujan sangat lebat secara temporal maupun spasial. Dari hasil analisa disimpulkan bahwa satelit GPM memiliki luasan sebaran curah hujan yang lebih kecil daripada sebaran hujan model cuaca WRF pada saat siklon tropis Cempaka dan Dahlia. Bias akumulasi sebaran hujan model cuaca WRF juga cukup bagus terhadap satelit GPM sehingga dapat dilakukan antisipasi dampak hujan lebat yang terjadi.
更多
查看译文
关键词
model,studi kasus
AI 理解论文
溯源树
样例
生成溯源树,研究论文发展脉络
Chat Paper
正在生成论文摘要