Evaluasi cara pengikatan ke titik tetap pada penentuan posisi dengan gnss

GEOMATIKA(2019)

引用 0|浏览1
暂无评分
摘要
Pengikatan ke titik tetap dalam sebuah penentuan posisi dengan GNSS merupakan salah satu faktor yang berpengaruh pada hasil perataan jaring GNSS. Cara pengikatan ke titik tetap masih jarang dikaji, padahal hal ini sering terjadi. Jauhnya lokasi titik tetap dan pendeknya baseline yang disurvei membuat cara pengikatan secara langsung ke titik tetap menghasilkan geometri jaringan yang kurang ideal. Masalah ketelitian yang dihasilkan akibat kasus tersebut dikaji pada penelitian ini. Dua pendekatan cara pengikatan yang dipakai dalam studi ini yakni skema-1 dan skema-2. Skema-1 adalah pengikatan langsung dari dua titik tetap (KPG2 dan BTL2) ke titik uji (PM1, PM2, PM3, dan PM4), sedangkan skema-2 adalah cara pengikatan beranting dari titik KPG2 dan BTL2 ke titik perantara dekat lokasi (PABU) yang dipakai untuk mengikat titik-titik uji. Titik uji diamat selama 30 menit dan titik PABU diamati selama 3 jam menggunakan pengamatan GNSS diferensial statik. Berdasarkan analisis, diketahui bahwa dengan asumsi titik PABU fixed dan perambatan kesalahannya pada koordinat akhir tidak diperhitungkan, skema-2 memiliki ketelitian koordinat yang lebih tinggi (2,5 mm sampai dengan 8,3 mm) dibandingkan skema-1 (24,9 mm s.d. 67,9 mm). Nilai koordinat dari dua skema tersebut berbeda secara statistik (rentang kepercayaan = 95%) hanya pada komponen easting -nya sedangkan komponen northing dan height -nya tidak demikian. Ketelitian antara kedua skema pun berbeda secara statistik pada semua komponen koordinat. Dengan demikian, pada kasus ini, cara pengikatan beranting menghasilkan ketelitian koordinat yang lebih tinggi dibandingkan pengikatan langsung.
更多
查看译文
关键词
ke titik tetap pada,evaluasi cara
AI 理解论文
溯源树
样例
生成溯源树,研究论文发展脉络
Chat Paper
正在生成论文摘要