Keanekaragaman dan kelimpahan semut pada perkebunan kakao di Jawa Timur: pengaruh kondisi habitat dan keberadaan tropobion

Jurnal Entomologi Indonesia(2021)

Cited 1|Views0
No score
Abstract
Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang berpotensi untuk mengembangkan tanaman kakao. Luas areal tanaman kakao di Jawa Timur mengalami perkembangan pesat, namun perkembangan ini tidak diimbangi dengan peningkatan produksi kakao. Fluktuasi produktivitas kakao disebabkan oleh umur tanaman yang sudah tua, menipisnya unsur hara dan rusaknya kondisi lahan serta serangan hama dan penyakit. Perbaikan kondisi lahan tanaman kakao dapat dilakukan dengan pengelolaan habitat, perbanyakan musuh alami, pengelolaan sistem pola tanam dan perbaikan cara budidaya. Salah satu musuh alami pada tanaman kakao adalah semut. Beberapa jenis semut dapat dimanfaatkan sebagai agen hayati untuk mengendalikan hama. Keanekaragaman semut pada suatu lahan dipengaruhi oleh keadaan lingkungan dan sumber makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari keanekaragaman dan kelimpahan semut pada perkebunan kakao di Jawa Timur dan mempelajari pengaruh kondisi habitat dan keberadaan tropobion terhadap keanekaragaman dan kelimpahan semut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2020 pada 12 perkebunan kakao di Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Blitar, Kabupaten Malang, Kabupaten Kediri dan Kabupaten Jombang. Identifikasi spesimen dilakukan di Ponorogo. Penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Kriteria lahan kakao yang digunakan mempunyai 100 pohon kakao. Kondisi habitat yang digunakan berupa umur tanaman kakao, tutupan kanopi, vegetasi dan keberadaan tropobion. Pengambilan sampel semut dilakukan dengan metode umpan dan pengambilan secara langsung. Identifikasi semut menggunakan buku identifikasi semut dari Hashimoto (2003) yang berjudul Inventory and Collection Total Protocol for Understanding of Biodiversity. Pengambilan data kerapatan tutupan kanopi dengan kamera digital dan dianalisis menggunakan perangkat lunak image J. Pengamatan keanekaragaman vegetasi dilakukan pada 10 sub-plot dan diidentifikasi menggunakan buku Identification and Control of Common Weeds. Pengambilan data suhu dan kelembaban menggunakan Hygrometer Thermometer HTC-1. Berdasarkan hasil penelitian, keanekaragaman semut yang ditemukan pada keseluruhan lokasi terdiri atas 3 subfamili, 8 spesies dan 5475 individu. Spesies semut dominan yang ditemukan Dolichoderus thoracicus (3496 individu), Technomyrmex albipes (1108 individu), dan Anoplolepis gracilipes (358 individu). Hasil analisis menunjukkan bahwa kondisi habitat perkebunan kakao mempengaruhi keanekaragaman dan kelimpahan semut. Tutupan kanopi dan keanekaragaman vegetasi berpengaruh terhadap keanekaragaman dan kelimpahan semut. Sedangkan keberadaan tropobion yaitu kutu putih (Planococcus sp.) juga mempengaruhi keanekaragaman dan kelimpahan semut khususnya semut dominan. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kondisi habitat dan keberadaan tropobion mempengaruhi keanekaragaman dan kelimpahan semut pada perkebunan kakao.
More
Translated text
Key words
jawa timur
AI Read Science
Must-Reading Tree
Example
Generate MRT to find the research sequence of this paper
Chat Paper
Summary is being generated by the instructions you defined