Pelatihan pembuatan handsanitizer dari ekstrak daun kamboja di desa prigi padamara purbalingga training of handsanitizer from frangipangi leaf extract in prigi village padamara purbalingga

semanticscholar(2020)

引用 0|浏览0
暂无评分
摘要
Prigi is densely populated area. Most of the people belong to the middle to lower economy and livelihoods are mostly construction worker and hair factory workers. Besides that, Prigi has a large number of non productive resident, including housewives. Therefore, the academic community invites Prigi villagers, especially PKK women, to open their omn busines opportunities to increase income by makinh handsanitizer with natural antibacterial additive extract from frangipangi leaf extract. Activities undertaken include counseling and manufacturing handsanitizer. PPK women were very enthusiastic in participating in this training activity and could make their own handsanitizer. Based on the result of questionaire before and after the activities of knowledge and skills of mothers about handsanitizer increased. Keyword: Frangipangi leaf, Handsanitizer, PKK women, Prigi I. PENDAHULUAN Desa Prigi merupakan daerah padat penduduk. Penduduk desa Prigi berjumlah 2739 jiwa dengan luas wilayah 139, 892 Ha [1]. Sebagian besar masyarakat tergolong ekonomi menengah ke bawah dan mata pencaharian sebagain besar buruh bangunan dan buruh pabrik rambut. Rata-rata penghasilannya yaitu Rp 500.000-800.000 per bulan. Disamping itu juga Desa Prigi memiliki jumlah penduduk non produktif yang banyak diantaranya sebagai ibu rumah tangga. Pada kesempatan kali ini civitas akademika ingin mengajak warga masyarakat Desa Prigi untuk membuka peluang usaha sendiri (home indsutri) sehingga nantinya akan meningkatkan pendapatan warga masyarakat. Salah satu peluang usaha yang menjanjikan yaitu pembuatan gel handsanitizer dengan zat aditif antibakteri alami dari daun kamboja. Gel handsanitizer merupakan produk inovasi pembersih tangan tanpa air yang dikenal dengan pembersih tangan antiseptik atau handsanitizer. Gel merupakan salah satu bentuk sediaan yang cukup digemari sebagai hand sanitizer [2]. Bahan antiseptik di pasaran yang digunakan dalam formula sediaan gel biasanya dari alkohol (etanol, propanol, isopropanol) dengan konsentrasi ± 50% sampai 70% dan jenis disinfektan yang lain seperti kloheksidin, triklosan [3]. Alkohol sebagai disinfektan mempunyai aktifitas bakterisidal dengan cara merusak protein. Alkohol yang merupakan pelarut organik dapat melarutkan lapisan lemak dan sebum pada kulit, dimana lapisan tersebut berfungsi sebagai pelindung terhadap infeksi mikroorganisme. Alkohol juga bersifat mudah terbakar dan pada pemakaian berulang dapat menyebabkan kekeringan dan iritasi pada kulit. Sedangkan sebagaimana diketahui gel antiseptik tangan selalu diperlukan setiap saat, dalam hal ini digunakan dalam pemakaian berulang [4]. Pembuatan gel hansanitizer yang telah dilakukan Ningsih dkk [5] menggunakan ekstrak daun kamboja yang berpotensi sebagai antibakteri alami. Sehingga produk gel hansanitizer yang dibuat aman digunakan. Tanaman kamboja merupakan tanaman yang dapat digunakan sebagai obat-obatan alami termasuk kulit kayu, daun, akar, dan Jurnal Serambi Abdimas Vol. 01, No. 01 Juni, 2020 DOI: 10.20884/1.sa.2020.1.01.2648 18 bunga. Ekstrak daun kamboja dapat menghambat pertumbuhan bakteri dengan konsentrasi 30 ppm yang merupakan konsentrasi paling rendah yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Kemampuan antibakteri dan antijamur daun kamboja putih ini disebabkan oleh adanya senyawa metabolit sekunder yaitu berupa senyawa alkaloid dan saponin [6]. Ekstrak etanol daun kamboja dapat diformulasikan sebagai gel pembersih tangan dan telah diuji memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Eschericia coli (E. coli) [5]. II. METODE PELAKSANAAN A.. Lokasi Desa Prigi Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga dengan mitra ibu-ibu PKK.
更多
查看译文
AI 理解论文
溯源树
样例
生成溯源树,研究论文发展脉络
Chat Paper
正在生成论文摘要